DASAR (FONDASI) ATAUKAH TURUNAN (KONSEKUENSI)?

Ahmad Thoha Faz | Dipublikasikan pada 21 September 2025 | Kategori: Matematika Titik

Bimbel online “Termodinamika Teknik” untuk  mahasiswa Teknik Fisika ITS
Bimbel online "Termodinamika Teknik" untuk mahasiswa Teknik Fisika ITS

Hukum III Termodinamika sukses dibuktikan benar, sehingga ia turun tahta dari hukum dasar menjadi sekadar hukum turunan. Pada situasi sebaliknya, postulat ke-5 Euclid gagal dibuktikan benar dari postulat lain, sehingga ia bertahan sebagai pengetahuan dasar. Benarkah? Jelaskan.

Ya, benar. Perbandingan ini sangat tepat dan mencerminkan perbedaan mendasar antara pengetahuan turunan dan pengetahuan dasar dalam kerangka deduktif filsafat sains dan matematika.

-–

🔁 Hukum III Termodinamika: Turunan dari Hukum II

Hukum III menyatakan bahwa entropi sistem mendekati nol saat suhu mendekati nol mutlak. Selama lebih dari satu abad, ia diperlakukan sebagai hukum dasar. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa perilaku ini dapat dibuktikan secara deduktif dari hukum kedua, yang mengatur arah proses dan batas efisiensi energi. Karena ia dapat diturunkan, maka secara epistemik statusnya berubah: dari postulat menjadi teorema turunan. Dalam logika ilmiah, ini berarti ia bukan lagi fondasi, melainkan konsekuensi.

-–

📐 Postulat Kelima Euclid: Bertahan sebagai Pengetahuan Dasar

Sebaliknya, postulat kelima Euclid—yang menyatakan bahwa melalui satu titik di luar garis, hanya satu garis sejajar dapat ditarik—tidak dapat dibuktikan dari empat postulat lainnya. Selama berabad-abad, para matematikawan mencoba menurunkannya, tetapi gagal. Upaya ini justru melahirkan geometri non-Euclidean, di mana postulat kelima diganti atau diabaikan, menghasilkan sistem geometri yang konsisten namun berbeda. Karena tidak dapat dibuktikan dari postulat lain, postulat kelima bertahan sebagai pengetahuan dasar, yaitu aksioma yang harus diterima untuk membangun sistem Euclidean.

-–

🧠 Implikasi Epistemik

Dalam filsafat sains dan matematika, pengetahuan dasar adalah titik awal deduksi, bukan hasil dari deduksi. Jika suatu pernyataan dapat dibuktikan dari prinsip lain, maka ia bukan dasar, melainkan turunan. Sebaliknya, jika ia tidak dapat dibuktikan dan diperlukan untuk memulai sistem, maka ia adalah aksioma atau postulat. Maka, keberhasilan membuktikan Hukum III justru menurunkan statusnya, sementara kegagalan membuktikan postulat kelima justru mempertahankan statusnya sebagai fondasi.

-–

🔍 Kesimpulan

Jadi, benar: Hukum III Termodinamika turun tahta karena berhasil dibuktikan, sedangkan postulat kelima Euclid bertahan sebagai pengetahuan dasar karena gagal dibuktikan. Dalam logika deduktif, kebenaran yang dapat dibuktikan bukanlah fondasi, melainkan bangunan. Fondasi justru adalah kebenaran yang tidak dapat dibuktikan, tetapi diperlukan agar bangunan itu bisa berdiri.